[RIGHT]“INDUSTRI SAWIT DI INDONESIA”
Bermula dari Ca'da Mosto yang memperkenalkan kelapa sawit pada tahun 1435-1460. Pada tahun 1870 benih Deli Dura dibawa ke Asia Tenggara dan ditanam di Taman Botani Singapura. Pada tahun 1890 minyak kelapa sawit mula digunakan untuk membuat margarine. Lord Leverholme memperkenalkan milling dan pemprosesan minyak kelapa sawit. Tahun berikutnya kilang pemprosesan minyak kelapa sawit dibina di Belgium, Congo. Tahun 1848 orang Belanda membawa kelapa sawit ke Indonesia yang kemudiannya ke Singapura dan Tanah Melayu. Kelapa sawit datang ke Tanah Melayu melalui Taman Botani Singapura sebagai tanaman hiasan. M. A. Hallet menanam pokok kelapa sawit Deli untuk pengeluaran komersial di Sumatera. Kemudian M. H. Fauconnier menanam pokok kelapa sawit Deli di Rantau Panjang, Selangor. Pada tahun 1917 bermulalah penanaman kelapa sawit secara komersial di Estet Tannamaran, Kuala Selangor. Seterusnya di Estet Elmina, Kuala Selangor.
Industri sawit Malaysia dan Indonesia bermula dari empat anak benih dari Afrika ditanam di Taman Botani Bogor, Indonesia pada tahun 1848. Benihnya dari Bogor ini kemudiannya ditanam di tepi-tepi jalan sebagai tanaman hiasan di Deli, Sumatera pada dekad 1870-an dan di Rantau Panjang, Kuala Selangor pada tahun 1911-1912. Di Taman Botani Bogor terdapat pohon kelapa sawit yang tertua di Asia Tenggara yang berasal dari Afrika. Taman botani ini yang seluas 87 hektar dibina pada tahun 1817, dan merupakan usaha Prof. Dr. Reinwadt, ahli botani Belanda. Terdapat 20,000 tanaman di sini yang tergolong dalam 6,000 spesies.
Industri sawit Malaysia bermula pada tahun 1917 apabila Ladang Tenmaran di Kuala Selangor ditanam dengan benih dura Deli dari Rantau Panjang. Apabila pewarisan bentuk buah difahami, penanaman komersil beralih daripada bahan dura kepada kacukan dura x pisifera (D x P). Kacukan D x P menghasilkan buah tenera. Penanaman ladang yang menggunakan bahan D x P berlaku secara mendadak pada awal dekad 1960-an apabila Felda membuka tanah rancangan secara besar-besaran.
HASIL KELAPA SAWIT
Minyak sawit digunakan sebagai bahan baku minyak goreng, margarin, sabun, kosmetika, industri baja, kawat, radio, kulit dan industri farmasi. Minyak sawit dapat digunakan untuk begitu beragam peruntukannya karena keunggulan sifat yang dimilikinya yaitu tahan oksidasi dengan tekanan tinggi, mampu melarutkan bahan kimia yang tidak larut oleh bahan pelarut lainnya, mempunyai daya melapis yang tinggi dan tidak menimbulkan iritasi pada tubuh dalam bidang kosmetik.
Bagian yang paling populer untuk diolah dari kelapa sawit adalah buah. Bagian daging buah menghasilkan minyak kelapa sawit mentah yang diolah menjadi bahan baku minyak goreng dan berbagai jenis turunannya. Kelebihan minyak nabati dari sawit adalah harga yang murah, rendah kolesterol, dan memiliki kandungan karoten tinggi. Minyak sawit juga diolah menjadi bahan baku margarin.
Minyak inti menjadi bahan baku minyak alkohol dan industri kosmetika. Bunga dan buahnya berupa tandan, bercabang banyak. Buahnya kecil, bila masak berwarna merah kehitaman. Daging buahnya padat. Daging dan kulit buahnya mengandung minyak. Minyaknya itu digunakan sebagai bahan minyak goreng, sabun, dan lilin. Ampasnya dimanfaatkan untuk makanan ternak. Ampas yang disebut bungkil inti sawit digunakan
sebagai salah satu bahan pembuatan makanan ayam. Tempurungnya digunakan sebagai bahan bakar dan arang.
Buah diproses dengan membuat lunak bagian daging buah dengan temperatur 90 °C. Daging yang telah melunak dipaksa untuk berpisah dengan bagian inti dan cangkang dengan pressing pada mesin silinder berlubang. Daging inti dan cangkang dipisahkan dengan pemanasan dan teknik pressing. Setelah itu dialirkan ke dalam lumpur sehingga sisa cangkang akan turun ke bagian bawah lumpur. Sisa pengolahan buah sawit sangat potensial menjadi bahan campuran makanan ternak dan difermentasikan menjadi kompos.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa minyak sawit memiliki keuntungan dibandingkan dengan minyak nabati lainnya. Keunggulan tersebut antara lain:
1. Menjadi sumber minyak nabati termurah karena efisiensi minyak kelapa sawit ini tinggi
2. Dibanding minyak lainnya, minyak kelapa sawit mempunyai produktivitas yang tinggi
3. Dibanding minyak nabati lainnya, minyak kelapa sawit mempunyai manfaat yang lebih luas, baik pada industri pangan, maupun pada industri non pangan
4. Kandungan gizi minyak kelapa sawit lebih unggul daripada minyak nabati lainnya.
HARGA TBS CPO KELAPA SAWIT TAHUN 2013 PROVINSI SUMATERA BARAT
Perkembangan Harga TBS CPO kelapa sawit perkebunan pada bulan maret tahun 2013 mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya dari rata-rata harga 6.663,19 menjadi 6.815,80. Kenaikan juga terjadi pada setiap umur tanaman.
Harga minyak kelapa sawit/crude palm oil (CPO) kembali bersinar pada tahun 2013 mengalami kenaikan harga minyak kelapa sawit pada bulan maret tahun 2013 mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya dari rata-rata harga 6.663,19 menjadi 6.815,80. Kenaikan juga terjadi pada setiap umur tanaman.
Perkembangan harga TBS dan CPO sumatera selatan juga dipengaruhi harga minyak nabati lainnya seperti harga minyak kedelai (soybean oil) dan minyak bunga matahari (sunflower oil) yang merupakan produk subtitusi dari minyak kelapa sawit serta harga minyak mentah dunia. Naiknya harga minyak kedelai dan harga minyak bunga matahari dapat menyebabkan pembeli mengalihkan konsumsi minyak nabati ke produk CPO sehingga mendorong meningkatnya permintaan dan naiknya harga CPO ekspor. Harga minyak mentah yang meningkat menyebabkan naiknya komponen biaya transportasi sehingga penetapan harga ekspoer CPO menjadi naik, disamping itu naiknya harga minyak mentah memberikan ekspektasi pengembangan biodiesel yang berbahan baku CPO sehingga meningkatkan permintaan dan naiknya harga akspor CPO.
Menurut Dorab Mistry, kenaikan harga minyak kelapa sawit (CPO) mengalami kenaikan dikisaran 2.300 Ringgit (USS 755) hingga kisaran 2.600 Ringgit permetrik ton atau naik sekitar 24 persen dari harga saat ini.
“Kenaikan itu terjadi pada bulan pertama tahun 2013 dan akan bertahan hingga pertengahan tahun depan,”ujar Dorab dalam pemaparannya yang berjudul Market Outlook 2013 di 8th Indonesia Palm Oil Conference (IPOC) and 2013 Price Outlook 2012 di Nusa Dua, Bali kemarin. Dorab menambahkan, kenaikan harga ini terjadi pada tiga bulan pertama dan diprediksi akan bertahan sampai pertengahan tahun depan. Sedangkan pada semester kedua akan kembali turun.
Sementara itu, prediksi naiknya harga CPO juga diungkapkan ekonom dari Jerman Thomas Mielke. Dalam makalahnya berjudul Global Supply, Demand and Price Outlook for Vegetable Oil in 2013 - with Focus on Palm Oil, mengatakan pergerakan penawaran minyak kedelai dan minyak lainnya juga akan naik kecuali minyak bunga matahari.
“Harga CPO akan naik hingga USD 1.100 sampai April -Mei 2013. Ekspor oils and fats dari Indonesia dan Malaysia, tahun depan, diperkirakan mencapai 42,6 juta ton. Ini ekuivalen dengan 58% dari total ekspor oils and fats dunia,”ujarnya saat pemaparan di IPOC 2012 di Nusa Dua, Bali kemarin.
Menurut Thomas, untuk tahun mendatang, stok minyak kelapa sawit atau CPO Indonesia, selain juga Malaysia menjadi faktor utama dalam mempengaruhi suplai CPO dunia.
“Pasokan CPO juga dipengaruhi oleh perubahan iklim, dampak ekonomi makro, krisis ekonomi Eropa, dan pergerakan untuk permintaan biofuel,” ungkap Mielke yang juga Direktur Eksekutif ISTA Mielke GmbH Jerman ini.
Sementara itu, dari sisi permintaan, diperkirakan China masih akan menjadi importer CPO dan minyak nabati lain, terbesar dunia. Sementara itu, Pakistan juga akan menjadi pasar besar yang tetap potensi mengingat negara ini lebih memilih untuk membeli CPO dibanding minyak nabati lain.
Di sisi lain dalam makalahnya berjudul China”s Market Outlook of Vegetable Oils and Protein Meals in 2013, Xu Jianfei dari Chinatex Grains & Oil Imp. & Exp. Co., Ltd mengatakan, Permintaan dan penawaran minyak nabati tetap akan tergantung pada CPO.”
Pengadaan pupuk kelapa sawit Kebumen
Pengadaan pupuk kelapa sawit Purworejo
Pengadaan pupuk kelapa sawit Wonosobo
Pengadaan pupuk kelapa sawit Magelang
Pengadaan pupuk kelapa sawit Boyolali
Pengadaan pupuk kelapa sawit Klaten
Pengadaan pupuk kelapa sawit Sukoharjo
Pengadaan pupuk kelapa sawit Wonogiri
Pengadaan pupuk kelapa sawit Karanganyar
Pengadaan pupuk kelapa sawit Sragen
Pengadaan pupuk kelapa sawit Grobogan
Pengadaan pupuk kelapa sawit Blora
Pengadaan pupuk kelapa sawit Rembang
Pengadaan pupuk kelapa sawit Pati
Pengadaan pupuk kelapa sawit Kudus
Pengadaan pupuk kelapa sawit Jepara
Pengadaan pupuk kelapa sawit Demak
Pengadaan pupuk kelapa sawit Semarang
Pengadaan pupuk kelapa sawit Temanggung
Pengadaan pupuk kelapa sawit Kendal
Pengadaan pupuk kelapa sawit Batang
Pengadaan pupuk kelapa sawit Pekalongan
Pengadaan pupuk kelapa sawit Pemalang
Pengadaan pupuk kelapa sawit Tegal
Pengadaan pupuk kelapa sawit Brebes
Pengadaan pupuk kelapa sawit Magelang
Pengadaan pupuk kelapa sawit Surakarta
Pengadaan pupuk kelapa sawit Salatiga
Pengadaan pupuk kelapa sawit Semarang
Pengadaan pupuk kelapa sawit Pekalongan
Pengadaan pupuk kelapa sawit Tegal
Pengadaan pupuk kelapa sawit D.I. Yogyakarta
Pengadaan pupuk kelapa sawit Bantul
Pengadaan pupuk kelapa sawit Sleman
Pengadaan pupuk kelapa sawit Gunung Kidul
Pengadaan pupuk kelapa sawit Kulon Progo
Pengadaan pupuk kelapa sawit Yogyakarta
Pengadaan pupuk kelapa sawit Jawa Timur
Pengadaan pupuk kelapa sawit Gresik
Pengadaan pupuk kelapa sawit Sidoarjo
Pengadaan pupuk kelapa sawit Mojokerto
Pengadaan pupuk kelapa sawit Jombang
Pengadaan pupuk kelapa sawit Bojonegoro
Pengadaan pupuk kelapa sawit Tuban
Pengadaan pupuk kelapa sawit Lamongan
Pengadaan pupuk kelapa sawit Madiun
Pengadaan pupuk kelapa sawit Ngawi
Pengadaan pupuk kelapa sawit Magetan
Pengadaan pupuk kelapa sawit Ponorogo
Pengadaan pupuk kelapa sawit Pacitan
Pengaturan tinggi muka air di saluran drainase (tidak melebihi 40 cm di bawah permukaan tanah/piringan sesuai PP No 71 tahun 2014) merupakan salah satu kunci tata air di perkebunan kelapa sawit karena berfungsi:
- Menjaga kebasahan gambut.
- Mencegah keruntuhan jalan. Jalan sangat mahal konstruksinya di lahan gambut dan usaha mempertahankan waktu layanannya merupakan salah satu prioritas utama budidaya.
- Mengurangi laju penurunan muka tanah (land subsidence).
Akibat dari penurunan muka tanah yang berlebihan:
- Penurunan muka tanah di daerah hilir gambut mengakibatkan di masa mendatang tinggi muka tanah gambut berada di bawah permukaan sungai sehingga lahan gambut menjadi kurang ekonomis menjadi lahan budidaya.
- Pohon menjadi lebih mudah miring dan rubuh.
- Mengurangi risiko defisiensi hara Cu. Pupuk untuk mineral ini relatif mahal dan jika defisiensi terlambat dikoreksi bisa mengakibatkan kematian tanaman.
- Mencegah teroksidasinya lapisan berpirit (di lahan gambut sulfat masam). Teroksidasinya lapisan berpirit mengakibatkan keracunan tanaman. Khusus lahan gambut sulfat masam, aliran temporer yang berasal dari pasang sungai diatur untuk memudahkan pencucian lahan dan mengatasi kekeringan.
- Menjaga muka air yang terjaga di saluran drainase, terutama pada musim kering, berfungsi sebagai sekat bakar alami untuk mengurangi kemungkinan perambatan api antar blok.
Bangunan utama yang berfungsi untuk mempertahankan tinggi muka air adalah sekat kanal dan pintu air. Berdasarkan best practice yang dikeluarkan RSPO (2013), setiap penurunan muka air 20 cm dalam collection drain dibuat 1 sekat kanal, namun optimasi jumlah dan penempatan sekat kanal haruslah berdasarkan:
- Peta kontur detail
- Kecepatan aliran air
- Peta arah aliran air di sistem drainase selama musim kering dan musim hujan
- Peta historis banjir, kekeringan dan kebakaran (bila ada)
- Data/informasi tinggi muka air maksimum dan minimum sungai, serta tinggi banjir maksimum dan minimum di masing – masing blok yang terdampak
- Data laju penurunan muka tanah (land subsidence)
- Data monitoring harian tinggi muka air di parit primer (main drain) dan sekunder (collection drain)
Perlu ditekankan bahwa pengendalian struktural, contohnya dengan pembangunan bangunan air (Tabel 1) di lahan gambut harus mempertimbangkan aspek geoteknik, karena karakteristik geoteknik lahan gambut yang sangat jelek. Setiap bangunan air yang dibangun harus dikonsultasikan dengan ahli geoteknik, terutama flood basin (waduk banjir), water gate (pintu air) dan dyke (tanggul). Sekat kanal dapat dibangun berdasarkan best practices setempat, namun jika dibangun massal dalam waktu singkat, penentuan dimensi optimum harus dilakukan dengan konsultasi kepada ahli geoteknik.
Catatan:
- Artikel ini merupakan artikel pribadi penulis, dan bukan mewakili pandangan institusi tempat penulis bekerja atau mengajar.
- Penulis tidak bertanggung jawab secara teknis, hukum dan finansial atas penggunaan isi dan rekomendasi dalam artikel ini, baik untuk kultur teknis perkebunan, konservasi dan penggunaan lain, jika terjadi kerugian finansial serta timbulnya masalah teknis, sosial maupun hukum.
- Dilarang mengutip dan mempublikasikan bagian atau keseluruhan dari artikel ini tanpa seijin tertulis dari penulis.
- Tulisan ini terbagi atas dua bagian. Bagian pertama dimuat di Majalah Sawit Indonesia edisi 15 April-15 Mei 2016. Bagian kedua akan dilanjutkan Majalah Sawit Indonesia edisi 15 Mei-15 Juni 2016.
- Artikel ini disusun berdasarkan pengalaman penulis sebagai praktisi dan akademisi di bidang tata air
*Penulis lulusan Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung dan Agriculture and Bioresource Engineering Wageningen University, Belanda